Keluhan terbanyak mahasiswa adalah terkecoh dalam menjawab soal uji kompetensi. Padahal semua orang tahu bahwa soal uji kompetensi di desain sedemikian rupa sehingga bisa membedakan mana Mahasiswa yang kompeten dan mana Mahasiswa yang tidak kompeten. Soal uji kompetensi memiliki aturan tersendiri dalam pembuatannya, sehingga setelah uji kompetensi yang tidak kompeten akan terpisah dengan sendirinya dari yang kompeten.

Soal uji kompetensi dibuat berjenjang dari mulai dosen sampai dengan panel experts review, dan kemudian masuk ke bank soal yang akan di try outkan, hasil dari try out akan masuk ke bank soal yang akan diberikan pada saat uji kompetensi. Soal uji kompetensi memiliki aturan tersendiri dalam pembuatannya sehingga bisa membedakan mana yang kompeten dan tidak kompeten. Soal uji kompetensi pun memiliki templete dalam pembuatan, sehingga bisa diketahui bagaimana pola pembuatannya.

Dalam menjawab soal uji kompetensi mahasiswa harus memiliki kemampuan menentukan mana masalah yang ada dalam kasus atau vignet soal uji kompetensi. Cara membaca soal uji kompetensi sangat penting, mengingat soal uji kompetensi kadang panjang seperti pada soal uji kompetensi komunitas. Pada soal komunitas, kadang soal itu terdiri dari lebih 60 kata. Sementara yang lainnya sekitar 20 – 60 kata dengan rata rata 40 kata. Dengan ditambah data distraktor atau pengecoh, maka akan semakin banyak orang yang akan memilih jawaban uji kompetensi dengan salah. Ini tergambar, hanya 40 persenan mahasiswa yang mengikuti uji kompetensi kompeten disetiap uji kompetensi yang diselenggrakan oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi.

Salah satu penyebab banyaknya mahasiswa yang tidak kompeten disebabkan karena mahasiswa tidak memahami apa yang ditanyakan, masalah utama dalam kasus yang ditanyakan, terjebak oleh data pengecoh, dan yang paling penting mahasiswa gagal paham tentang soal uji kompetensi. Pemahaman yang kurang baik menyebabkan mahasiswa kehabisan waktu dalam menjawab. Bahaya yang ditimbuklan adalah mahasiswa tidak kompeten. Dikeperawatan ada yang sudah kebih dari 8 kali mengikuti uji kompetensi dan belum kompeten. Tentu selain mengalami kerugian secara fisik, ekonomi dan yang paling penting adalah secara psikologi, mahasiswa mengalami stress yang tinggi.

Pahami cara menjawab, dan raik kompeten.

Silahkan tonton video nya